Di tengah meledaknya dunia teknologi yang sedemikan cepat, ditengah
makin kritisnya masyarakat, masih relevan kah kita membicarakan agama ?.
Bahkan sejarah membuktikan, kadang agama hanya menjadi sumber pemicu
perang, atau menjadi kedok sebuah bentuk penipuan. Dan atas nama agama
kadang kemungkaran dilakukan kepada sesama manusia. Ajaran dalam agama
kah yang harus kita rubah ? ...ataukah konsep berpikir kita yang masih
hijau untuk berlogika ala kenabian. Kitab Suci diam membisu ... bukan
..bukan Kitab Suci yang harus menjawab semua itu, namun kebijakan
kitalah yang harus bisa menarik benang merah kebajikan dalam setiap
agama. "Ambilah yang baik dan buanglah yang buruk", mungkin itu adalah
kata bijak untuk memulai membaca tulisan di bawah.
Semoga anda berani membuka diri untuk sebuah perubahan dalam diri anda.
* Ma'rifatullah
Dalam
tatanan Islam dikenal adanya tahapan dalam beragama, mula pertama
adalah syari'at yang berarti mengenal hukum2 dalam Islam ... mengenal
jalan dalam Islam. Kemudian tahap berikutnya adalah thariqat, yang
berarti melaksanakan hukum2 yang sudah kita kenal dengan ketat, dengan
disiplin yang tinggi. Kemudian tataran hakikat, mengenal hukum2 yang
sudah dijalankan dengan melalui hakikatnya ... dan terakhir adalah
ma'rifat ... mengenal Allah secara keseluruhan. Sekilas tahapan itu
berpisah antara satu dengan lainnya, padahal sebenarnya tidak. Banyak
pejalan yang sampai di tahapan hakikat lalu melepaskan syariatnya ....
padahal seharusnya tidak. Sebenarnya ke empat tahapan itu saling
menyelimuti, saling melingkari. Dalam Ma'rifat-pun ada syari'at ...
dalam hakikat-pun ada syari'at .... dan demikian juga sebaliknya ...
dalam syari'at ada thariqat, dalam syari'at ada hakikat ... pun ....
kita pun bisa ma'rifatullah dengan jalan syari'at. .... Saling
menyelimuti ... saling meliputi. Hakikatnya Ma'rifat ... Ma'rifatnya
Hakikat.... atau carilah Syari'atnya Ma'rifat dan Ma'rifatnya Syari'at
.....
Kalau anda sudah mengenal konsep di atas, maka mudahlah kita
memahami Hadits Nabi : "Islam akan menjadi 73 golongan, dan hanya satu
yang benar " ..... Siapakah yang benar itu ????? Yang benar adalah yang
membenarkan 72 golongan yang lainnya. Yang benar bukanlah berdasar
golongan ..... yang benar adalah mereka yang sudah mencapai ma'rifat
secara nyata...... bisa dari golongan ini .... bisa pula dari golongan
yang itu ...
Jadi kalau anda penganut suatu golongan, bukan
berarti golongan anda yang paling benar ..... tapi carilah jalan dalam
golongan mu itu hingga engkau mencapai ma'rifat ... dan jadilah golongan
yang satu itu ..... Semoga anda peduli dengan DIRI anda ....
* Deviasi idea
Ketika
anda merasakan sesuatu, misal ketika anda sedang mencecap nikmat kopi
di pagi hari, anda merasakan sebuah sensasi. Kalau anda merasakannya
beberapa kali maka sensasi itu akan tersimpan dengan rapi di memory
ingatan anda. Dan suatu saat, ketika anda sedang berbicara dengan teman2
anda, dan anda berkenan menceritakan sensasi "mencecap nikmat kopi di
pagi hari" .... sedang teman bicara anda saat itu belum pernah mengenal
minuman kopi. Maka dengan berbagai cara anda verbal-kan untuk bisa
menyampaikan sensasi "nikmat kopi". Maka anda lalu mengatakan rasa kopi
itu manis ..... kemudian anda juga mengatakan rasa kopi itu pahit
....Dan teman anda, ketika anda mengatakannya manis, dia lalu terbayang
madu, gula atau sesuatu yang manis ... dan ketika anda mengatakannya
pahit, maka teman anda lalu terkilas sesuatu yang pahit .... seperti
jamu, atau pil yang tergigit di mulut anda... Maka akan anda temukan
bahwa merupakan sesuatu hal yang musykil (baca : tidak mungkin) apabila
anda berusaha mem - verbal- kan sensasi yang anda capai.
Jadi,
idea (pengetahuan) yang asal mulanya datang berupa berita tanpa apa dan
bagaimana, yaitu ketika anda mencecap kopi (proses) .... dan pengetahuan
itupun datang di sanubari anda. Kemudian ketika idea (pengetahuan) itu
yang asalnya dari dunia asap (dunia tanpa apa dan bagaimana) anda coba
verbal kan ..... menjadi bunyi-bunyi-an ( kata / kalimat ) yang keluar
dari mulut anda ...... maka akan anda sadari bahwa mem-verbal-kan
pengetahuan tersebut adalah sia-sia .... Sebuah perbuatan yang tidak
akan mungkin mencapai tujuan.
Lebih jauh lagi ..... ketika
bunyi-bunyian ( kata / kalimat ) yang keluar dari mulut anda harus di
rubah menjadi bahasa tulisan ...... seperti misalkan anda ingin
memberitakan lewat tulisan, maka pasti akan anda sadari bahwa itu juga
merupakan pekerjaan yang sia sia.
Demikianlah, alam yang pertama (
sensasi minum kopi ) tidak bisa ditampung oleh alam yang kedua yaitu
alam bunyi-bunyian. Alam rasa tidak bisa ditampung oleh alam
bunyi-bunyian. Atau bahasa kita mengatakannya : "Perasaan tidak bisa di
uraikan oleh kata-kata" ....atau "Perasaan tidak bisa dilukiskan dengan
kata-kata".... Di sini terjadi deviasi penyampaian .....terjadi deviasi
idea yang disampaikan ..... Dan lebih parah lagi, ketika kata-kata itu
di coba disampaikan dengan tulisan .... Kalimat dari mulut seseorang
yang tadinya berisi intonasi, tekanan, nada dan berbagai aksesories alam
bahasa .... menjadi mati di atas kertas ......... Disini terjadi
deviasi arti lagi ..... terjadi deviasi idea yang disampaikan.
O
kawan ...... andai engkau mengerti akan hal ini, maka mudahlah memahami
kalimat suci dalam Al quran, bahwa kata2 tidak dapat dipakai untuk
melukiskan perasaan : "Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk
(menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum
habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan
tambahan sebanyak itu (pula)" ( Al Kahfi : 109 )
Lalu .....
bagaimanakah cara termudah untuk mencapai pengetahuan awal atau idea
awal tanpa kesalahan ?????? ....... lalu ...... bagaimanakah cara
termudah untuk mengetahui rasa kopi tanpa kesalahan ????? ..... sangat
mudah kawan ....... minumlah kopi itu sendiri !!!!!!!!
Apa yang
disampaikan oleh para ustadz, para kyai .... ataupun para orang bijak
.... tak lebih hanyalah gambaran gambaran ...... yang kalau tidak
ditelaah secara sempurna maka hanya akan mengakibatkan deviasi idea. Dan
yang harus anda lakukan untuk mengetahui ide yang disampaikan oleh para
bijak pandai sangatlah sederhana.... minumlah kopinya sendiri ....
* Sorga dan neraka
Adalah
2 orang kakak beradik yang sedang berbincang-bincang mempersiapkan
perjalanan mereka ke sebuah padepokan. Pergi mengaji. Sebagaimana adat
di kampung mereka, bahwa bagi seseorang yang sudah aqil baliq harus
pergi mencari pengetahuan tambahan sebagai tertuang dalam QS (24:59)
"Dan apabila anak2mu telah sampai umur dewasa, maka hendaklah mereka
meminta izin". Malam itu mereka berangkat berbekal kopi dan makanan
ringan, berjalan bersama sama menembus kegelapan malam dan dinginnya
udara. Namun menjelang pertengahan jalan, dirasakan oleh mereka
datangnya hujan gerimis. Segera mereka mencari tempat berteduh di sebuah
gardu jaga yang sering mereka lewati. Dengan diterangi lampu bohlam 5
watt di gardu jaga itu, mereka bergegas mengingsut naik setelah melepas
sandal mereka.
Adik : "kakak, barangkali kakak berkenan
menceritakan perihal neraka dan sorga. Sembari menunggu gerimis,
bagaimana kita nanti di alam sana nanti ???"
Kakak : "adik, sorga dan neraka khan sudah banyak buku pengetahuan yang membahasnya, ada apa lagi yang merisaukan hatimu ?"
Adik
: "hatiku begitu takutnya akan siksa neraka, sehingga ingin begitu
mengetahuinya secara mendalam, sehingga kelak apabila harus meniti
"shirat-al-mustaqim" tidak akan ragu terpeleset. Barangkali kakak bisa
menjelaskan tentang sorga dan neraka tersebut "
Kakak : "Adik,
sorga dan neraka itu memang ada dan nyata sekali adanya. Dan memang
begitu hebatnya siksa di dalamnya, bahkan dalam al quran difirmankan di
dalam neraka kepala mereka disiram air yang mendidih. Kalau kau masih
ingat ayatnya (QS 22:19) "Ke atas kepala mereka disiramkan air yang
mendidih "
Adik : "iya begitu ngerinya neraka itu. Tetapi
dimanakah sorga dan neraka dan itu ? apakah mereka yang sudah meninggal
sudah disana ?? ataukah kita semua menunggu kiamat besar dahulu baru
neraka dan sorga diciptakan ??? begitu banyak pengetahuan yang datang
namun berbelit belit ?? mohon maaf kalau terlalu mendetail, namun hati
ini risau sekali"
Kakak : "Adik, cobalah perhatikan ayat2 berikut,
pahami bahwa dalam kitab suci Al Quran, ayat2 tentang sorga neraka
masih memiliki entitas entitas keduniawian. "Surga, yang mengalir
sungai2 dibawahnya ..(QS)", tuh di surga ada sungainya, "Hai Adam,
diamilah dan istrimu surga ini, makanlah .... (QS)", tuh di surga masih
bertemu istri, dan bisa makan, serta ada pepohonan. Kemudian juga,
perhatikan ayat ini, "kepala mereka disiram air yang mendidih ...(QS)",
tuh di neraka mereka masih punya kepala .. peliharalah dirimu dari
neraka, yang bahan bakarnya adalah batu dan manusia...(QS)", tuh di
neraka masih ada manusia ....."
Adik : "Wah kakak ini malah bikin bingung kok. Jadi sorga dan neraka itu dimana ?"
Kakak : "Ayolah, sepertinya gerimis sudah selesai, buru kita pergi mengaji "
Tanpa
peduli pada adiknya yang masih bengong, bergegas kakaknya menarik
tangan adiknya untuk turun dari gardu jaga dan mengambil sandal mereka.
Dan kembali mereka menembus kegelapan malam .. pergi mengaji.
* Salah satu Hadits populer yang di ambil dari link di bawah :
Saya
sengaja mengambil link Hadits ke sebuah web yang menggunakan base
bahasa Inggris, sengaja supaya kita bisa melihat sebuah Hadits dari
sudut pandang orang lain. Artinya, kalau selama ini kita selalu mendapat
info dari sumber yang berbasis bahasa Indonesia atau dari bahasa Arab,
maka dengan melihat dari sudut pandang orang lain kita mencoba mengambil
idea yang tersampaikan agar tidak terdeviasi.
Berikut Hadits nya :
Hadith 1:47
Narrated Abu Huraira:
One
day while the Prophet was sitting in the company of some people, (The
angel) Gabriel came and asked, "What is faith?" Allah's Apostle replied,
'Faith is to believe in Allah, His angels, (the) meeting with Him, His
Apostles, and to believe in Resurrection." Then he further asked, "What
is Islam?" Allah's Apostle replied, "To worship Allah Alone and none
else, to offer prayers perfectly to pay the compulsory charity (Zakat)
and to observe fasts during the month of Ramadan." Then he further
asked, "What is Ihsan (perfection)?" Allah's Apostle replied, "To
worship Allah as if you see Him, and if you cannot achieve this state of
devotion then you must consider that He is looking at you." Then he
further asked, "When will the Hour be established?" Allah's Apostle
replied, "The answerer has no better knowledge than the questioner. But I
will inform you about its portents.
1. When a slave (lady) gives birth to her master.
2.
When the shepherds of black camels start boasting and competing with
others in the construction of higher buildings. And the Hour is one of
five things which nobody knows except Allah.
The Prophet then
recited: "Verily, with Allah (Alone) is the knowledge of the Hour--."
(31. 34) Then that man (Gabriel) left and the Prophet asked his
companions to call him back, but they could not see him. Then the
Prophet said, "That was Gabriel who came to teach the people their
religion." Abu 'Abdullah said: He (the Prophet) considered all that as a
part of faith.
Ulasan :
saya tidak akan membahas isi dari
Hadits ini, namun kita akan fokus kepada sesuatu yang mungkin kita
"miss" (terluput). Dan pertanyaan di bawah saya serahkan kepada anda
masing2 untuk menjawabnya.
Misal :
a. "(the) meeting with Him .... " ...... pernah anda terpikir untuk "meeting with Him" ???
b.
"if you cannot achieve this state of devotion .." ...... pernah anda
terpikir untuk " you see Him " .... bukankah kalimat di depan "if you
cannot ..." seperti menegaskan bahwa ada possibility untuk "you see Him"
????
saya harap anda bisa memperhatikan detailsnya dan mulai
mengeja kata demi kata, dalam setiap sumber yang anda baca. Semoga Allah
dengan Wajah JAMAL - NYA selalu memberkahi kita dan melindungi kita
dari Wajah JALAL - NYA.
2 komentar:
Sya ucapkan bnykTerima ksih kpda penulis,dan juga Soerjo'alam ats ilmu dn pengetahuan keislaman yg tlah anda ulas diatas mudah2n sya tidak tdk hanya mampu membacanya dn menceritaknya sja akan tetapi bisa merasakan sensasi sensasinya,,,amin..
Matur nuwun pengertose ke islaman GUS..
Posting Komentar