Pencerah Hati

Written By Unknown on Rabu, 14 November 2012 | 07.41

Dunia semakin berkembang, berbagai teknologi berkembang pesat bagai pesawat ulang alik. Namun ada unen-unen bejo, lara pati milik hanya Yang Maha Kuasa. Tak bisa dipungkiri dalam kehidupan ini kadang kita merasa gundah dengan hal2 yang belum tercapai atau mengenai belum sampainya angan2 kita. Adakalanya harta melimpah namun kehadiran seorang anak belum kunjung datang. Atau perihal kesehatan, sementara para ilmuwan di bidang kedokteran melimpah, namun ada saja penyakit yang belum bisa sembuh. AIDS, kecanduan Narkoba, penyakit2 seperti kista, tumor, kanker atau pula penyakit yang kaum cendikia belum mengenalnya.

Adakalanya juga berkenaan dengan hal pasangan, atau masalah rumah tangga, rejeki atau problem pekerjaan. Ataupun keinginan anda mengerti tentang kejelasan suatu hal dalam masalah agama, keinginan untuk manembah jati. Atau keinginan untuk mengenal yang Ar-rahman dan Ar-rahim. Atau keingintahuan anda tentang suluk dalam thariqah Islam.

Jika Anda ingin ngangsu kaweruh, Anda bisa bertandang ke padepokan Soerjoalam Sembon Ngajum dan bertemu langsung dengan anak cucu Eyang Soerjo Alam. Anda bisa  bersilaturahmi ke Gus Sophan (anak cucu Eyang Soerjo Alam) sendiri, dan mengutarakan apa yang menjadi kegundahan hati anda. Dengan arif beliau akan memberikan nasehat2 ataupun menerangi pemikiran anda. Jangan sungkan2 untuk mengutarakan isi hati anda kepada beliau.

Bagi Anda yang tak terbiasa, Anda akan kaget dengan cara beliau menerima tamu serta bagaimana memberikan atau melakukan penyembuhan. Jika Anda sowan atau ada keperluan dengan beliau, Anda akan dipersilahkan ke dapur untuk mencicipi hidangan / makanan yang sudah disiapkan. Baru setelah itu jagongan (=Jawa). Pada saat jagingan ngalor ngidul itulah Anda akan ditanya, apa keperluan Anda? Setelah mendengar keluhan atau keingninan Anda biasanya Gus Shopan diam sebentar dan langsung menjawab pemecahannya. Memang , konsep penyembuhan / penanganan terhadap tamu yang hadir layaknya menunggu datangnya wangsit. Tanpa japa mantram, tanpa wirid, tanpa do'a dan tiada pula dengan ramuan. Bagi beliau cukuplah dengan Kalam. Jadi jangan heran kalau anda nanti pada saat berobat cukup dengan menyanyi, atau cukup dengan menggoyang-goyangkan tangan anda sendiri.
pendek kata ...... cukuplah dengan menyaksikan tanda-tanda dan Kalam-pun terlahir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar